Menguak Rahasia Dibalik Seringnya Mendengarkan Lagu Ballad dari Sisi Kesehatan Mental

menguak
"Mendengarkan Lagu Ballad dapat Menyebabkan Perubahan Cepat pada Emosi Seseorang" source: freepik.com

Musicology – Lagu dengan genre ballad makin banyak di Indonesia. Ballad merupakan salah satu genre lagu yang dapat membuat pendengarnya turut merasakan apa yang terkandung dalam lirik. Melodi yang melankolis, lirik yang mendalam, dan irama yang menenangkan membuat lagu-lagu ini seolah mampu memahami dan menggambarkan perasaan pendengarnya. Tak sedikit pula, orang yang mendengarkan lagu ballad dapat mengubah emosi yang mereka pancarkan dengan perubahan yang drastis. 

Menguak adanya beberapa alasan yang membuat lagu ballad sangat efektif dalam mempengaruhi mood seseorang. Hal ini, menjadi bukti melalui lirik yang puitis dan penuh makna sering kali mencerminkan perasaan sedih, kesepian, atau kegalauan yang pendengar rasakan. Selain itu, melodi yang lambat dan harmonis memberikan efek menenangkan, membantu pendengar meresapi dan mengungkapkan emosi mereka. Itulah sebabnya, ketika suasana hati seseorang mudah berubah mereka cenderung memilih lagu ballad yang dapat memberikan kenyamanan emosional.

Menurut Vienna sebagai seorang psikolog, pendengar lagu ballad dengan fokus penuh cenderung merasakan efek emosional yang lebih kuat daripada yang pasif. Ketika mendengarkan dengan fokus penuh, pendengar lebih mampu menyerap lirik dan melodi secara mendalam yang bisa membawa emosional yang intens. Sebaliknya, pendengar secara pasif mungkin tidak merasakan efek emosional yang signifikan karena perhatian mereka terpecah.

Menguak Musik Sebagai Refleksi Diri

Mendengarkan lagu ballad bisa memiliki efek jangka panjang pada mood seseorang, terutama jika dilakukan secara rutin. Musik dapat menjadi alat untuk refleksi diri dan pelampiasan emosional. Namun, efek ini sangat tergantung pada bagaimana individu memposisikan musik dalam kehidupan sehari-hari mereka. Juga bagaimana cara mereka mengatasi emosi mereka.

Sora sebagai pendengar aktif, mengatakan bahwa ia cenderung mendengarkan lagu-lagu ballad saat malam hari. Terlebih lagi, ketika merasa lelah ia akan memutar lagu ballad selama 1-2 jam bahkan sampai tertidur. 

Ia juga menambahkan, “Semua lagu dalam album “Folklore” oleh Taylor Swift sering membuat saya emosional karena saya mendalami alur cerita yang dalam lagu-lagu tersebut. Ini membuat saya larut dan mudah merasa bad mood dan overthinking.

Valya sebagai pendengar aktif juga mengalami hal yang sama. “Karena aku memiliki pribadi yang sensitif, hanya dengan membaca lirik atau dengerin instrumental saja itu pasti bakal langsung kerasa banget”. 

Ia juga menambahkan, karena sering mengalami perubahan mood tersebut ia membuat playlist musik yang berbeda-beda untuk menyesuaikan mood-nya saat mendengarkan lagu.

Vienna menambahkan, dengan mendengarkan lagu ballad bisa memicu katarsis (luapan emosi) dan imajinasi pada pendengar. Katarsis dapat terjadi ketika pendengar meluapkan emosi yang terpendam melalui musik, seperti bernyanyi, menangis, atau hanya merenung. Proses ini akan membantu mengurangi ketegangan emosional dan memberikan rasa lega. 

Lagu Ballad Bisa Membangkitkan Emosional

Menguak bahwa lagu ballad juga bisa merangsang imajinasi dengan lirik dan melodi yang membangkit emosional, sehingga membuat pendengar untuk membayangkan skenario yang relate dengan pengalaman mereka.

Menurut @Jawapos.com, Psikolog Dr Mary Philia Elisabeth menjelaskan bahwa mendengarkan lagu ballad membuat otak memproduksi prolaktin dan dopamin. Prolaktin menekan rasa sedih, sementara dopamin berhubungan dengan kesenangan. Hal ini dinamakan “pleasure sadness” atau “kesedihan yang menyenangkan”.

Ia menyebut lagu sedih tidak membuat pendengarnya menjadi senang, namun membuat mereka merasa lebih baik. Hal ini karena, hal pertama yang otak lakukan adalah menghubungkan antara mendengarkan musik dan pengalaman pribadi.

Mary menambahkan bahwa musik terdiri dari nada dan gelombang, sedangkan suara adalah resonansi. Inilah yang menjadi medium untuk menyentuh emosi kita, sehingga kita dapat menikmati lagu. Ketertarikan tersebut akan membuat kita menggabungkan lirik dengan pengalaman pribadi kita.

Dalam situasi ketika suasana hati sedang kacau, orang sering mencari bantuan dari musik. Contohnya lagu “Someone Like You” dari Adele sering menjadi pilihan karena bisa membuat pendengar merasa dipahami. Namun, terkadang ironisnya, lagu tersebut justru memperdalam perasaan sedih, menunjukkan kompleksitas dalam respons terhadap musik.

Menguak Mengapa Musik dapat Mempengaruhi Mood

Menurut Anissa sebagai pecinta musik, lirik dalam sebuah lagu yang dapat menyentuh dan melodi yang tepat mampu mengubah perasaan kita. Saat lirik dan melodi yang bisa bikin baper, mood kita dapat berubah drastis dari yang awalnya biasa saja menjadi lebih happy atau bahkan berubah mellow. Hal ini menunjukkan betapa kuatnya musik dalam mempengaruhi emosi manusia.

Anissa menambahkan kalau dalam seminggu, ia merasakan perubahan mood sebanyak 2-3 kali. “Kalau mood lagi amburadul, aku biasanya dengerin lagu Someone Like You dari Adele. Tapi kadang malah lagu itu bikin tambah mellow, haha!” ujar Anissa.

Lalu, apakah dengan perubahan yang terjadi pada mereka yang mengalami dapat disebut penyakit atau kelainan? Untuk menetapkan diagnosa gangguan, tidak bisa hanya melihat satu hal saja. 

Seseorang mungkin menunjukkan kecenderungan ke arah gangguan mood jika mereka sering dan cepat berganti mood. Namun, untuk menetapkan seseorang mengalami gangguan, harus melewati beberapa proses evaluasi oleh profesional kesehatan mental. Diagnosa gangguan mood memerlukan penilaian yang komprehensif dan melewati proses yang spesifik.

Jadi, itu dia Mucogank menguak rahasia mendengarkan lagu ballad dari segi kesehatan mental. Gimana menurut kalian Mucogank? Sekarang kalian sudah tau alasan dibalik perubahan mood secara tiba-tiba kan? Perubahan mood masih dianggap hal yang wajar karena setiap orang memiliki mood yang berbeda-beda setiap saat. Namun, jika perubahan mood berlangsung cukup lama dan mengarah pada kekerasan atau menyakiti diri sendiri, sebaiknya segera mencari bantuan professional yaa! MinCo mau tau nih gimana pendapat kalian? Jangan lupa komen di bawah ya!

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *