Kreatif! Musisi Malang Memanfaatkan Robot AI untuk Membuat Kelompok Musik Robot Kampung

ai
"Thumbnail Harmoni Bhinneka Tunggal Ika Yang Dibuat Menggunakan AI" source: instagram @redyekoprastyo

Musicology – Teknologi kecerdasan buatan yang sering disapa dengan AI kini semakin populer di kalangan masyarakat. Selain teknologinya, dalam merangkai kata-kata dan mengubah wajah seseorang. Teknologi AI sekarang, ternyata sudah berkembang pesat hingga industri musik.

Berkat perkembangan inovasinya yang baru, AI bisa memproduksi suara, lirik atau bahkan sebuah lagu secara utuh dengan sendirinya. Dari bagian Intro, Verse, Bridge, Pre Chorus hingga Outro, AI-pun bisa memproduksinya.

Karena tingkat kemiripan instrumen dan vokalnya yang tinggi. Sebagian besar orang banyak yang kesulitan untuk membedakan suara tersebut antara suara orang asli ataupun AI.

Hingga saat ini trend musik AI, semakin populer dan banyak orang yang menyukai di media sosial. Seperti yang sedang populer saat ini, adalah cover parodi lagu dari AI oleh seorang public figure

Selain trend parodi tersebut, ternyata ada sebagian orang yang memanfaatkan teknologi AI tersebut untuk berkreasi membuat lagu. Salah satu, hasil kreasi yang akan MinCo bahas kali ini, adalah kreasi yang  ada di Kampung Cempluk bernama “Kelompok Musik Robot Kampung”. 

Kampung Cempluk

Bagi yang belum tahu, Kampung Cempluk merupakan suatu daerah yang letak geografisnya cukup dekat dengan Kota Malang. Sebutan Kampung Cempluk tersematkan ke kampung ini, karena kampung ini baru saja mengenal teknologi listrik pada tahun 1992. Maka dari itu, karena listrik yang masih belum ada, sehingga penerangan yang terpakai hanya menggunakan cempluk.

Di kampung ini banyak kegiatan yang bisa menjadi cikal bakal terbentuknya kesenian daerah. Maka dari itu, untuk mewadahi kreatifitas kesenian tersebut terbentuklah ”Kampung Cempluk Festival”. Selain mengadakan kegiatan berupa kesenian tadi. Seorang musisi yang bernama lengkap Redy Eko Prasetyo memiliki ide untuk menciptakan robot musik di Kampung Cempluk.

Melansir dari museummusikindonesia.id, Redy Eko Prastyo adalah salah satu musisi muda yang juga turut serta membuat website bagi teman-teman di komunitas seni Malang. Selain itu Redy juga aktif untuk mendorong teman senimannya di Malang untuk lebih melek tentang berbagai macam kebudayaan lintas seni. Redy juga tekun dalam menyebarkan info kegiatan seni budaya melalui media sosial.

Dalam pembuatan Kelompok Musik Robot Kampung. Redy memiliki nama untuk robot musiknya yaitu Cak Mat. Robot musik tersebut Redy buat menggunakan aplikasi UDIO. Perlu diketahui bahwa UDIO merupakan software AI yang memanfaatkan algoritma canggih untuk menyusun sebuah musik. 

Sama halnya dengan AI musik lainnya, UDIO mempelajari berbagai genre musik dan kemampuan bernyanyi orang asli untuk menghasilkan sebuah musik. Teknologi ini mirip dengan bagaimana AIVA (Artificial Intelligence Virtual Artist) bekerja. AIVA menggunakan deep learning untuk menciptakan musik dalam berbagai genre.

Penggunaan AI di Kampung Cempluk

Di Kampung Cempluk, Redy banyak berbicara tentang potensi dan peran AI dalam musik. Redy melihat AI bukan hanya sebagai alat teknologi, tetapi juga sebagai mitra dalam proses kreatif, terutama dalam upaya melestarikan dan mengembangkan musik berbasis budaya lokal.

“Di Kampung Cempluk, kami menggunakan AI untuk menciptakan musik yang menggabungkan elemen-elemen tradisional dengan inovasi modern. Ini membantu kami mempertahankan warisan budaya sekaligus merangkul kemajuan teknologi,” ujar Redy melansir dari museummusikindonesia.id.

Redy dan teman-temannya menggunakan UDIO AI untuk menciptakan musik dengan menggabungkan unsur-unsur tradisional dengan instrumen modern. Selain itu Redy juga menggunakan AI untuk menghasilkan melodi dan ritme yang tergabung dengan alat musik tradisional lokal. Upaya pengolahan instrumen tradisional tersebut, bukan hanya untuk memperkaya instrumen musiknya. Namun, juga untuk mempromosikan Kampung Cempluk sebagai pusat kesenian rakyat dan kebudayaan daerah.

Redy juga mengungkapkan visinya untuk menjadikan kampung sebagai pusat intelektual dan kreatif yang tidak kalah dengan kawasan perkotaan.

“Kita bisa menggunakan AI untuk menampilkan keunikan budaya kampung di panggung dunia, menunjukkan bahwa kampung juga memiliki bakat kreativitas,” ujar Redy. Melalui penggunaan AI dan kolaborasi dengan seniman lokal lainnya, ia berharap dapat menciptakan ekosistem yang mendukung inovasi dan pelestarian budaya secara bersamaan.

Redy juga menekankan pentingnya kolaborasi antara kampung dan akademisi. Melalui konsep “Sinergi kampung lingkar kampus” dia berusaha untuk menjalin kemitraan antara Kampung Cempluk dan Universitas Brawijaya. Redy percaya bahwa perguruan tinggi harus hadir di tengah masyarakat kampung untuk mendukung kemajuan kebudayaan lokal. 

“Perguruan tinggi harus hadir di tengah kampung sebagai pemantik dan penggerak pemajuan kebudayaan yang selaras dengan potensi masing-masing kampung,” ujar Redy. 

Hasil Kolaborasi

Dari kolaborasinya bersama “Kelompok Musik Robot Kampung”, Redy menghasilkan salah satu karya berupa lagu yang berjudul Indonesia Gemilang Berseri. Lagu tersebut dinyanyikan oleh Cak Mat-UDIO, lirik yang disusun oleh Redy dan instrumen musik yang ada si Kelompok Musik Robot Kampung.

Kesuksesan software AI di dunia musik saat ini masih bergantung pada campur tangan manusia dalam penggunaannya. Teknologi dapat membantu memperluas batasan kreativitas, tetapi sentuhan emosional dan artistik hanya bisa manusia. Masa depan musik bisa menjadi lebih beragam jika kita dapat menemukan keseimbangan yang tepat antara inovasi teknologi dan kreativitas manusia seperti yang Mas Redy lakukan.

Apa yang terjadi di Kampung Cempluk adalah contoh dari bagaimana teknologi modern dan budaya lokal dapat bersatu untuk menciptakan suatu karya yang menarik. Terlebih lagi ada campur tangan robot di dalamnya. Kelompok Musik Kampung Robot bukan hanya contoh dan hasil dari kemajuan teknologi, tetapi juga contoh dari kolaborasi antara manusia dan mesin.

Bagaimana Redy Eko Prasetyo tadi bagaimana menurut kalian Mucogank? Perkembangan zaman sekarang membuat hal yang tidak mungkin menjadi mungkin. Tidak pernah terpikirkan, bahwa robot bisa bernyanyi. Namun, nyatanya sekarang dengan berkembangnya teknologi dari zaman ke zaman hal tersebut bisa terealisasikan. Apakah teknologi seperti AI akan menjadi bagian yang penting dari sebuah musik? Atau apakah variasi genre pada musik akan bertambah dengan adanya AI? Berikan pendapat kalian di kolom komentar ya!

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *