Kesenian Musik Hadrah Dapat Mempertebal Keimanan

kesenian
"Sejarah Kesenian Hadrah" source: freepik.com

Musicology – Seni pertunjukan merupakan sebuah kesenian yang menampilkan sebuah tontonan kepada masyarakat dengan tujuan memberikan hiburan. Seni pertunjukan juga bisa sebagai ungkapan budaya, serta wadah untuk menyampaikan nilai-nilai budaya sesuai perkembangan zaman. Selain itu, jenis seni pertunjukan terbagi menjadi tiga yaitu seni tari, seni musik dan seni drama. Ketiga jenis tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Sehingga setiap kesenian akan, menampilkan kesan yang berbeda-beda terhadap masyarakat.

Makna Hadrah

Salah satu dari jenis seni musik tradisional yaitu musik hadrah. Hadrah adalah kesenian islam, yang di dalamnya berisi lantunan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW untuk menyebarkan ajaran agama Islam. Hadrah juga merupakan sebuah seni pertunjukan tradisional islam yang melibatkan musik, nyanyian yang berupa shalawat dan biasanya juga terdapat gerakan-gerakan tubuh. Kemajuan zaman membuka kesempatan untuk menampilkan beragam cara dalam bershalawat, salah satunya menggunakan alat musik rebana atau hadrah ini. 

Dalam kesenian ini seseorang menggunakan alat musik utamanya yaitu rebana. Rebana biasanya sebagai pengiring dalam melantunkan shalawat. Hadrah sangat kental dengan nuansa Islam dan tidak lepas dengan shalawat. Perpaduan antara kesenian dan nilai-nilai keislaman terwujud dalam kesenian musik hadrah. Karena melalui perpaduan itu dapat menjadi sarana bagi umat muslim untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta dan Nabi Muhammad SAW.

Di Indonesia istilah hadrah perhatian orang akan tertuju kepada sebuah bentuk kesenian, dengan menggunakan alat-alat musik tepuk yang memiliki hiasan kerincing logam di sekitar bingkainya. Alat musik rebana dibuat dari papan kayu yang memiliki lubang tengahnya, dan pada salah satu sisinya terpasang kulit kambing tipis yang telah disamak. Hadrah di Jawa biasanya terkenal dengan nama “terbangan”. 

Tentang Hadrah

Formasi tempat duduk pemain dalam pertunjukan hadrah, bagian depan dua orang sejajar sebagai penyanyi atau vokalis. Kemudian pada bagian belakangnya empat orang sejajar pemain terbang genjring. Lalu barisan paling belakang lagi lima orang sejajar pemain bas, pemain terbang tung, pemain terbang dumbuk dan dua orang pemain terbang keprak. 

Musik terbang hadrah merupakan permainan musik terbang sederhana, baik pola pukulan dari masing-masing alat musik maupun lagunya. Syair lagu terbang hadrah berbentuk bait-bait. Bait-bait ini maksudnya syair lagu terbang hadrah terdiri dari beberapa bait, dan tiap bait terdiri dari empat baris. Sehingga dengan susunan tersebut tidak menyulitkan bagi para pemula. Lagu-lagu terbang hadrah bervariasi, ada yang menggunakan syair berbahasa Arab, bahasa Indonesia dan bahasa Jawa.

Musik terbang hadrah merupakan nyanyian islami atau shalawat dengan permainan beberapa alat musik terbang atau ansambel yang mengiringi. Dalam terbang hadrah ada berbagai macam jenis terbang yang mengiringi, antara lain :

  1. Terbang genjring, dalam permainan terbang hadrah terbang ini berfungsi sebagai pola pukulan utama dalam mengiring lagu.
  2. Terbang keprak, dalam permainan terbang hadrah terbang ini berfungsi memberi tekanan pada lagu, biasanya pada posisi naik atau rol. 
  3. Terbang dumbuk atau marawis, mengingat karakter suaranya yang lembut dan pola pukulannya yang rapat, dalam terbang hadrah berfungsi mengisi kekosongan pukulan.
  4. Terbang tung, dalam terbang hadrah mengawal tempo dan pergerakan pukulan bass.
  5. Terbang bass, dalam terbang hadrah membentuk pola pukulan bass. 

Lagu-lagu terbang hadrah tidak selalu syairnya bershalawat tetapi ada juga syair lagu yang sifatnya memberi nasehat. Misalnya lagu Ya Rosul, merupakan lagu berbahasa Arab dengan syairnya bernada shalawat. Adapula, lagu hadrah yang berjudul Kisah Rasul merupakan lagu berbahasa Indonesia. Sedangkan lagu Padang Bulan merupakan lagu terbang hadrah yang liriknya menggunakan bahasa Jawa dan bersifat memberi nasehat. Melodi lagu dalam musik terbang hadrah, menggunakan tangga nada diatonis minor artinya lagu-lagu dalam musik terbang hadrah menggunakan tangga nada diatonis seperti musik modern, sehingga bisa memahaminya dengan mudah.

Munculnya Hadrah

Pertunjukan seni musik hadrah hadir di Indonesia berkat penyebaran budaya timur tengah, yang membawanya yaitu para ulama pada saat kedatangan mereka ke nusantara. Dan kini sudah sangat populer di kalangan majelis taklim yang mempimpin yaitu beberapa habib, kyai, dan ustadz yang kemudian menyebar ke kalangan masyarakat muslim khususnya remaja. 

Seni musik hadrah biasanya berguna untuk acara-acara keagamaan seperti acara Maulid Nabi SAW, Isra Mi’raj, dan pengajian rutinan remaja masjid. tidak hanya sekedar memainkannya untuk didengar dan menikmatinya saat acara keagamaan saja. Namun, kesenian ini juga sering kali di pergelarkan dalam acara-acara kebudayaan seperti mengiringi pernikahan, khitanan, dan tasyakuran.

Mucogank harus tau kenapa remaja saat ini gemar dengan kesenian hadrah? Karena kesenian hadrah menjadi sarana dakwah dalam membina diri dan sebagai media dalam mensyiarkan ajaran-ajaran Islam. Serta sebagai hiburan bagi para jamaah yang hadir. Hal ini perlu untuk kita lestarikan, sebab hadrah sudah bisa kita katakan sebagai budaya. Dengan melestarikannya kesenian hadrah ini, agar para generasi muda terus menyebarkan dakwah dengan berbentuk lantunan shalawat. Apalagi kegiatan ini bernilai positif . Nah Mucogank, siapa yang sudah belajar alat musik rebana? Mucogank, harus aktif dalam kegiatan kesenian seperti ini ya agar budaya ini terus kita lestarikan. Apalagi sekarang momen bulan ramadhan, biar menambah pahala dan suasana religinya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *